Penyuluhan DB4MK Mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) Dusun Pasutan

Administrator 27 Januari 2020 11:49:38 WIB

PASUTAN(27/01)-- Pemerintah Desa Trirenggo bersama Puskesmas Bantul I memberikan penyuluhan kesehatan mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) di  Pendopo Ngamarto Pasutan Trirenggo Bantul , 27 Januari 2020. Penyuluhan kesehatan ini diikuti oleh 60 orang peserta dari Ketua RT/RW Kader Kesehatan dan Tokoh Masyarakat. Penyuluhan ini merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat dari Pemerintah Desa Trirenggo dan Puskesmas Bantul I.

Acara ini dihadiri Camat Bantul, Kepala Puskesmas Bantul I, Lurah Desa Trirenggo, Carik, Kasi, Kaur, Dukuh Pasutan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Warga masyarakat Pasutan.

Lurah Desa Trirenggo H. Munawar mengatakan bahwa pada penyuluhan kali ini peserta dari kader kesehatan, ketua RT/RW dan Tokoh Masyarakat  dengan maksud agar dapat meneruskan materi penyuluhan kesehatan ini kepada masyarakat. “Demam Berdarah dapat terjadi dimana saja, tidak memandang status sosial masyarakat , mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan disekitar kita untuk menghindari penyakit demam berdarah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Puskesmas Bantul I yang telah membantu penyuluhan kesehatan di Dusun Pasutan ini.” Pungkasnya.

Kepala Puskesmas Bantul I dr. Supra Bandari dalam kegiatan penyuluhan ini menerangkan bahwasanya DBD merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang berbahaya dan juga penyebaran wabahnya cepat dan dapat menyebabkan kematian.

Ia juga menjelaskan bahwa penularan DBD umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Habitat nyamuk ini adalah pada air-air yang bersih seperti pada kolam, bak air, atau genangan air di lingkungan sekitar. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di area kebun/pekarangan. Kemudian ciri – ciri nyamuk aedes aegepty antara lain berwarna hitam dengan belang-belang putih, biasa menghisap darah pada pagi sampai sore hari, dan berkembang biak di tempat penampungan air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah.

“Gejala Demam Berdarah ini pada penderitannya akan mendadak panas dua sampai tujuh hari dan siklus demamnya seperti pelana kuda, pada fase tiga hari pertama panas tinggi, di hari ke empat sampai lima akan turun drastis, hal tersebut yang patut diwaspadai karena merupakan fase kritis dan perlu penanganan lebih lanjut. Penanganan Awal yang dapat dilakukan yaitu minum air yang banyak, Kompres untuk menurunkan suhu tubuh panas, dan segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat”. Kata Kepala Puskesmas Bantul I

lebih lanjut pencegahan dan pengendalian penyakit DBD di desa perlu dilakukan dengan komitmen bersama-sama antara Pemerintah Desa dengan warga masyarakat seperti program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui cara 3M plus terdiri dari (M)enguras, (M)enutup, dan (M)emanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk, (Plus) yaitu disertai dengan kegiatan pencegahan lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida/abate pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu, menggunakan lotion anti nyamuk, dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk. (Mr.M)

Komentar atas Penyuluhan DB4MK Mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) Dusun Pasutan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License